5 Cara Ampun Mendisiplinkan Karyawan

Setiap perusahaan tentunya berharap bisa memiliki karyawan yang disiplin. Akan tetapi, pada kenyataannya perusahaan terkadang abai dalam memberikan apa yang karyawan butuhkan. Berikut kami rangkum 5 cara ampuh mendisplinkan karyawan yang dapat kamu praktekkan.

  1. Penuhi Hak Kayawan secara Adil dan Transparan

Sebelum menuntut kedisiplinan tinggi dari karyawan Kamu, coba introspeksi diri terlebih dahulu: apakah kamu sudah memenuhi semua kebutuhan karyawan Kamu secara adil dan transparan?

Transparansi atau keterbukaan adalah sesuatu yang sangat sensitif bagi seorang karyawan. Jika Kamu memperlakukan antar-karyawan secara tidak adil, tentu saja karyawan kamu berubah tidak respect kepada kamu. Untuk itu, sebelum menuntut kedisplinan tinggi dari karyawan kamu, pastikan Kamu telah memenuhi semua hak karyawan secara adil dan transparan. Mulai dari sistem penilaian, penggajian, hingga promosi jabatan.

  1. Sebagai Bos, Cobalah Memperlakukan Karyawan Sebagai Teman

Cara mudah meningkatkan kedisiplinan karyawan yang kedua yaitu perlakukan karyawan Kamu sebagai teman. Meskipun kamu seorang bos, hindari sifat bossy yang dibenci karyawan kamu.

Anggap mereka sederajat dengan kamu, meski pada kenyataannya kamu adalah atasan mereka. Dengan memperlakukan karyawan sebagai teman, mereka akan merasa lebih nyaman dan tidak terkekang. Sehingga, bertemu dengan kamu di kantor bukan lagi menjadi momok yang menakutkan. Sebaliknya, layaknya seorang teman, maka karyawan Kamu akan senang dan antusias setiap bertemu dengan kamu. Rasa nyaman inilah yang akan memacu karyawan Kamu semakin rajin dan disiplin dalam bekerja.

  1. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman dan Kondusif

Selama ini Kamu mungkin hanya berfokus menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dari segi fisik saja. Misalnya dengan mendesain interior ruangan kerja yang asri, elegan, dan minimalis sambil berharap karyawan Kamu akan lebih semangat dalam bekerja.

Namun, itu saja belum cukup untuk meningkatkan kedispilinan karyawan Kamu. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, tidak hanya dari segi fisik ruangan kerja, namun juga hubungan antar pekerja.

  1. Buatlah Aturan Sewajarnya: Tegas Namun Tetap Manusiawi

Selama ini kita cenderung menilai bahwa kedisplinan dapat ditingkatkan melalui pemberlakuan sejumlah aturan. Hal itu tidak salah. Peraturan memang harus diciptakan, serta diberlakukan secara tegas dan mengikat.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa kamu tidak harus memberlakukan aturan secara ketat dan berlebihan hingga membuat karyawan Kamu merasa terkekang.

  1. Dengarkan Ide dan Pendapat Karyawan

Kedisiplinan karyawan juga dapat ditingkatkan dengan memberikan mereka kebebasan berpendapat atau urun ide. Jangan hanya menuntut mereka melakukan semua pekerjaan sesuai keinginan kamu, namun dengarkan juga bagaimana ide dan gagasan mereka. Berilah karyawan kebebasan untuk berinovasi memajukan perusahaan kamu.

Demikian hal – hal 5 cara ampuh mendisplinkan karyawan. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.

5 Cara Mudah Mengendalikan Emosi Yang Tepat

Setiap orang pasti pernah merasa emosi atau marah. Hal ini normal, terlebih ketika dihadapkan dengan persoalan hidup. Akan tetapi bagaimana sikap kamu dalam menanggapi kemarahan itulah yang berbeda.

Kamu bisa saja memilih untuk tetap marah, namun Kamu juga bisa mengendalikannya jika berusaha. Semua pilihan ada di tanganmu. Memilih untuk tetap marah tak terkendali sesungguhnya akan merugikan diri Kamu sendiri, termasuk kesehatan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi atau kemarahan.

Emosi yang berlebih dapat diarahkan menjadi hal yang lebih produktif sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai positif. Karena itu, penting untuk menjaga emosi Kamu tetap terkendali. Berikut beberapa cara mengendalikan emosi diri yang mungkin kamu butuhkan:

  1. Berhitung

Cara menahan emosi yang pertama adalah dengan berhitung. Sebelum marah, berhitunglah dari 1 hingga 10. Apabila Kamu sangat marah, berhitunglah hingga 100. Pada saat Kamu berhitung, denyut nadi Kamu akan turun dan kemarahan Kamu akan lebih mungkin untuk reda.

  1. Tarik Napas yang Dalam dan Lambat

Ketika Kamu marah, napas Kamu akan lebih pendek-pendek dan cepat. Tarik napaslah yang dalam dan lambat dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk beberapa saat. Teknik pernapasan ini dapat menjadi salah satu cara mengelola emosi. Dengan menarik napas dalam dan lambat, diharapkan kemarahan Kamu dapat mereda.

  1. Berolahraga agar Emosi Stabil

Cara mengatasi emosi yang tidak stabil juga bisa dilakukan dengan berolahraga seperti berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau berlari. Lakukanlah hal yang dapat mengalihkan pikiran dan membuat tubuh Kamu menjadi lebih baik.

  1. Lakukan Relaksasi Otot

Selain berolahraga, cara mengendalikan emosi lainnya dapat dilakukan dengan relaksasi otot. Lakukan peregangan berbagai kelompok otot pada tubuh dan kendurkan perlahan-lahan dengan membuang napas.

Menggerakkan leher dan menggoyangkan bahu adalah beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan emosi. Tidak diperlukan peralatan, hanya cukup melakukan beberapa gerakan saja.

  1. Cari Kata atau Frasa yang Menenangkan

Kata atau frasa dapat menjadi salah satu cara mengendalikan emosi. Carilah kata atau frasa yang membuat Kamu menjadi tenang dan fokus kembali. Ulanglah kata-kata tersebut ketika Kamu marah. “Rileks”, “tenang saja”, dan “Kamu akan baik-baik saja” adalah beberapa contoh yang bagus.

Demikian hal – hal mengenai 5 cara mudah mengendalikan emosi yang tepat yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Peran Leader Dalam Mengatasi Konflik Dalam Tim

Dalam suatu organisasi atau perusahaan pasti mempunyai struktur organanisasi dari yang terbawah hingga yang tertinggi, struktur tersebut bisa disebut juga sebagai team. Team dalam organisasi adalah satu atau dari dua orang atau lebih dari dua orang yang berinteraksi dan mengkordinasikan pekerjaan mereka untuk mencapai tujuan yang mereka jalankan dan mereka pertanggujawabkan.

Dalam menjalani sebuah team pasti ada saja masalah-masalah yang akan dihadapi kepada tim tersebut, masalah yang sering terjadi dalam team ialah “konflik”. Biasanya penyebab konflik terjadi pada suatu team ialah salah satunya adalah persaingan sumberdaya seperti uang, informasi atau persediaan serta biasanya perbedaan pendapat antar sesama anggota.

Tipe konflik dibagi menjadi dua, yaitu ada task conflict dan relationship conflict. Berikut adalah penjelasan tentang tipe tipe konflik tersebut:

Task Conflict: Konflik ini mengacu pada ketidaksepakatan diantara orang-orang tentang tujuan yang dicapai.

Relationship Conflict: Konflik yang mengacu pada ketidakcocokan satu orang dengan yang lainnya dimana tercipta suatu ketegangan dan perasaan permusuhan pribadi diantara satu sama lain.

Adapun pendekatannys terbagi menjadi menjadi 5 ada negosiasi, visi, mediasi, memfasilitasi komunikasi, dan wewenang atau kekuatan yang tegas atau dalam bahasa inggris disebut dengan arbitrase.

  1. Negoisasi:  Dimana orang terlibat dalam diskusi dalam menerima dan mempertimbangkan berbagai alternative untuk mencapai keputusan bersama. Cara bernegoisasi tersebut dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan integrative dan pendekatan distributive.
  2. Vision: visi yang menarik bisa menyatukan orang karena visi tidak bisa dicapai oleh satu orang, tetapi butuh kerjasama dengan orang. Visi bisa mengurangi konflik karena orang — orang yang terlibat sadar bahwa mereka perlu bekerjasama untuk mencapainya.
  3. Mediation: melibatkan pihak ketiga untuk menyelesaikan konflik. Mediator mendiskusikan konflik tersebut dengan pihak yang berlawanan tersebut dan mencari solusi yang terbaik.
  4. Facilitating Communication: cara paling efektif untuk mengurangi konflik adalah dengan komuikasi antar pihak secara terbuka dan jujur. Pertukaran informasi dan mengenal satu sama lain bisa mengurangi rasa curiga dan meningkatkan kerja sama.
  5. Cara lainnya adalah dengan berdialog agar bisa mengetahui dan menghormati perbedaan orang lain.

Pentingnya peran pemimpin untuk menangani masalah ini sangat penting karena sebagai pemimpin tugasnya ialah membuat kekompakan dalam team dan apabila terjadi masalah konflik seperti ini seharusnya pemimpin bisa menghadapi konflik tersebut dengan tenang dan dapat diselesaikan dengan baik melalui cara-cara yang disebutkan diatas.

Demikian hal – hal mengenai peran leader dalam mengatasi konflik dalam tim yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Tips Menyusun KPI Agar Sesuai Target

Menyusun target key performance indicator (KPI) untuk bisnis yang sukses merupakan hal penting agar bisnis sukses. Saat ini, hal itu digunakan bisnis kecil hingga perusahaan besar.KPI adalah sebuah ukuran kuantitatif yang bisa dengan mudah menggambarkan apakah laju perusahaan dalam mencapai tujuannya efektif. Selain itu, KPI tentunya bisa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian target bisnis.

Lalu, bagaimana cara membuat target KPI yang baik? Yuk, catat poin-poin penting yang sudah kita rangkum dalam artikel ini.

  1. Tentukan tujuan

Langkah pertama dalam menyusun target KPI yang efektif adalah menentukan tujuan yang akan diraih dengan penyusunan KPI.

Dalam hal ini, kamu harus menyusun target dengan memperhatikan poin-poin SMART seperti yang dijelaskan oleh Klipfolio, yaitu:

  • Specific: target yang dibuat harus spesifik.
  • Measurable: perkembangan menuju target yang telah ditentukan harus dapat diukur, misalnya dengan satuan yang jelas.
  • Achievable: target yang dibuat realistis dan mungkin untuk diraih.
  • Relevant: rencana target relevan atau sesuai dengan tujuan perusahaan.
  • Time: berapa lama waktu yang disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Pahami beda indikator leading dan lagging

Ada dua jenis indikator dalam proses menyusun target KPI, yaitu leading dan lagging. Indikator lagging biasanya mudah diukur tetapi sulit diubah. Hal ini karena output atau hasil berdasarkan apa yang didapatkan bisnis, seperti pertambahan jumlah klien dalam satu bulan, atau total keuntungan per bulan.

Sementara, indikator leading sebaliknya lebih sulit diukur, tetapi mudah diubah. Indikator leading mengukur tindakan yang mengarah pada hasil. Hal itu seperti jumlah pengunjung situs per bulan atau jumlah panggilan yang dibutuhkan untuk mengkonversi lead atau prospek menjadi pelanggan.

  1. Putuskan KPI yang sesuai

Setelah menyusun target dan tujuan KPI berdasarkan kriteria SMART, saatnya menentukan cara mengukur dan mencapai tujuan yang telah dibuat. Tentu saja, tujuan tersebut pada dasarnya harus dapat diukur dan dicapai menggunakan rencana KPI. KPI apa pun yang akhirnya ditentukan untuk mencapai target-target perusahaan, pastikan hanya gunakan KPI yang dapat diukur dan melacak konversi atau keuntungan dari data yang diperoleh.

Contohnya, jika ingin menetapkan meningkatkan follower di media sosial sebagai KPI, tanyalah pada dirimu apa hal tersebut bisa berdampak pada keuntungan. Jika tidak, maka hal tersebut bukan KPI yang baik. Akan tetapi, jika jumlah impression atau engagement dari follower bisa menghasilkan keuntungan, hal tersebut bisa saja dijadikan KPI.

  1. Batasi KPI

Dalam menyusun target KPI, jangan buat terlalu banyak poin untuk satu tujuan. KPI harus secara langsung berhubungan dengan tujuan yang diharapkan. Disarankan untuk menetapkan hanya empat hingga sepuluh KPI untuk setiap satu tujuan. Jika terlalu banyak, justru akan tidak efektif.

  1. Evaluasi

Jangan khawatir apabila KPI tidak langsung menunjukkan hasil yang positif atau signifikan. Yang penting setelah menyusun target KPI dan mengimplementasikannya adalah memantau dan mengevaluasi hasilnya setiap bulan. Jika belum maksimal, maka carilah apa yang bisa diperbaiki dan dikembangkan. Kemudian, buat target KPI baru yang lebih baik dan bisa diraih dengan sukses.

Demikian hal – hal mengenai apa saja poin dalam menyusun KPI yang sesuai target yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Tips Menentukan Anggaran Kegiatan Dalam Perusahaan

Pada saat ini setiap kegiatan, baik yang kecil maupun yang besar harulah memiliki alur dalam penyusunan anggarannya. Berikut kami ringkas cara menyusun anggaran kegiatan dalam perusahaan.

Ada tiga komponen yang perlu diperhatikan sebelum menyusun budgeting, antara lain:

1. Pendapatan

Proyeksi pendapatan dalam periode tertentu merupakan dasar yang perlu diperhatikan dalam menyusun budgeting. Komponen ini harus dibuat sedetail dan sejelas mungkin. Alasannya karena akan mendorong untuk menetapkan prioritas yang harus dikerjakan atau dicapai oleh perusahaan.

2. Pengeluaran

Pengeluaran merupakan komponen kedua yang harus diperhatikan dalam menyusun budgeting. Komponen ini harus dikelola dengan baik agar menjadi sebuah keuntungan. Tetapkan pengeluaran menjadi beberapa kategori, seperti biaya tetap, variabel dan semi-variabel.

3. Keuntungan

Komponen terakhir yang harus diperhatikan adalah proyeksi keuntungan. Setelah komponen ini ditetapkan, maka tahap selanjutnya merencanakan keputusan-keputusan finansial yang akan diambil. Buat proyeksi ini secara detail dan terukur. Apabila perlu, koreksi dan kurangi beberapa pos pengeluaran agar keuntungan lebih maksimal.

Ada empat tahapan dalam penyusunan anggaran (budgeting), antara lain:

  1. Menentukan Pedoman Anggaran

Tahap pertama yaitu menentukan pedoman anggaran. Pedoman yang dibuat harus berdasarkan anggaran perusahaan satu periode (tahun) sebelumnya dengan menyesuaikan kegiatan periode atau tahun anggaran berikutnya. Dalam penyusunan ini maka dikenal sebagai manajemen puncak. Manajemen puncak merupakan dasar dalam menyusun anggaran belanja perusahaan.

  1. Persiapan Anggaran

Setelah manajemen puncak selesai disusun, perusahaan membutuhkan waktu untuk mempersiapkan anggaran. Dalam tahap ini persiapan tidak hanya dilakukan oleh staf keuangan saja tetapi butuh kerjasama semua divisi dalam perusahaan supaya tahap penganggaran bisa berjalan dengan baik.

Sebelum menyusun anggaran, manajer pemasaran terlebih dahulu menyusun taksiran atau forecast penjualan. Setelah itu, manajer pemasaran bekerjasama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun anggaran perusahaan.

  1. Penentuan Anggaran

Tahap penentuan anggaran manajer beserta direksi akan melakukan pengesahan anggaran. Setelah itu, melakukan pengkajian dan juga kelayakan rancangan anggaran yang telah disusun oleh masing-masing pengguna anggaran.

  1. Pelaksanaan Anggaran

Dalam tahap pelaksanaan anggaran dibutuhkan pengawasan dari manajer perusahaan kepada masing-masing bagian. Untuk kepentingan pengawasan maka setiap manajer harus membuat laporan realisasi anggaran. Realisasi anggaran dibuat setelah dianalisis lalu laporan realisasi anggaran disampaikan kepada direksi.

Demikian hal – hal mengenai alur pembuatan anggaran dalam perusahaan yang perlu kamu ketahui Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Pentingnya Greeting Pada Customer

Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service excellence dan semestinya dimulai dari dalam internal perusahaan dan diteruskan ke external customers.  Jika ini dilakukan berulang-ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di internal perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang memalukan dan terkesan canggung.  Bahkan jika tidak memberikan salam terasa ada yang kurang berkenan.

Greeting merupakan bentuk courtesy atau keramah-tamaan.  Dengan greeting, nada bicara bisa dikendalikan dari awal.  Layaknya seperti ketika kita mau menyanyi, kita mencari tangga lagu yang pas dengan nada suara. Demikian pula greeting merupakan nada bicara yang sangat penting untuk menentukan pitch dan intonasi.

Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa perusahaan kembali mengingatkan karyawannya untuk menyapa satu dengan yang lain ketika berpapasan. Mungkin ada di antara kita yang pernah mengunjungi salah satu perusahaan klien beberapa waktu lalu. Di setiap sudut ruang yang dilalui banyak karyawan, terpampang standing banner berisi imbauan untuk saling mengucapkan salam.  Kelihatannya sederhana dan menggelikan.

Salam memang sederhana. Namun, kita yang terus menerus bertemu seseorang atau sekelompok orang, sering bersikap ’take it for granted’.  Mungkin sesuatu yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap tidak perlu lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat dekat dengan kita.  Sering kita mendengar ”a..lah.. jangan terlalu formal lah”. Greeting sering dikaitkan dengan formalitas.

Dari penjelasan tadi kita dapat menyimpulkan bahwa greeting sangatlah penting, tidak hanya sebagai bentuk keramah-tamahan kita kepada customer, tetapi juga merupakan ciri – ciri seseorang mampu mengatur intonasi dan pitch dalam berbicara dengan lawan jenis

Demikian hal – hal mengenai alasan pentingnya greeting yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

3 Benefit Utama Karyawan Dalam Perusahaan

Setiap perusahaan tentunya menginginkan karyawannya betah di perushaannya. Hal ini tentunya bukan hal simple yang mana setiap perusahaan memiliki kebijakan dalam menjaga karyawannya serta berusaha untuk menghindari terjadinya turnover karyawan. Berikut kita ulas 3 benefit utama yang bakal membuat karyawan betah di perusahaanmu.

  1. Gaji dan Tunjangan yang sesuai

Setiap karyawan mengharapkan gaji dan tunjangan yang sesuai atas pekerjaannya. Hal ini yang harus benar – benar diperhatikan perusahaan.

  1. Lingkungan yang nyaman

Setiap karyawan sangat mengharapkan lingkungan kerja yang nyaman yang jauh dari ragam masalah atau tekanan yang dirasa tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, baik dari perusahaannya maupun rekan kerjanya.

  1. Fasilitas yang memadai

Bagaimana karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan bersemangat, sedangkan fasilitas perusahaan sangat jauh dari kata nyaman dan sesuai. Misalnya, sanitasi, tempat ibadah, akses komunikasi dengan atasan. Hal tersebut merupakan contoh sederhana dari fasilitas yang semestinya dapat diperoleh setiap karyawan.

Demikian hal – hal mengenai hal – hal mengenai 3 benefit utama untuk membuat karyawanmu betah bekerja pada perusahaanmu. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

5 Penyebab Utama Karyawan Resign

Salah satu kualitas dari karyawan teladan dan disenangi perusahaan, adalah loyal. Nggak seperti kutu loncat, yang sebentar-sebentar pindah tempat pekerjaan.

Maka dari itu, kalau ada karyawan yang sudah teladan sampai resign atau berhenti dari tempat kerja, tanda kalau perusahaan sudah kelewatan, atau ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Ini dia beberapa alasan karyawan teladan memiliki resign!

  1. Bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja

Ada sebagian orang yang suka sekali dengan tantangan. Nah, sosok seperti ini, bakal sulit bertahan di perusahaan yang kaku. Sangat menitikberatkan pada rutinitas, dan tak begitu berinovasi. Ketika karyawan yang sebenarnya punya kapabilitas tinggi ini merasa nggak bakal ada perkembangan, dia akan memutuskan hengkang dari perusahaan.

  1. Sudah banyak prestasi yang dia berikan pada perusahaan tapi minim apresiasi

Jadi pengusaha, jangan pelit! Kalau pelit-pelit, nanti rugi sendiri dan bakal kehilangan karyawan berprestasi. Sudah banyak hal yang ia lakukan dan membawa keuntungan bagi perusahaan, tapi kok cuma diberi terima kasih.

  1. Kebanyakan drama

Karyawan teladan dan fokus pada kerja, biasanya nggak betah pada lingkungan yang penuh drama. Bukannya malah sibuk kerja dan mencapai target yang ditentukan, setiap hari selalu disibukkan dengan gosip. Dan pihak manajemen nggak melakukan apa-apa terkait lingkungan yang toksik tersebut. Ya, sudah akhirnya karyawan yang teladan itu milih keluar deh.

  1. Beban kerja yang terlalu berlebihan

Ini sering terjadi pada karyawan teladan. Berusaha rajin dan memberikan performa terbaik, tapi malah dimanfaatkan. Akhirnya jadi harus mengerjakan berbagai jenis pekerjaan yang sebenarnya di luar deskripsi pekerjaannya di awal. Ketika ini disampaikan, nggak ditanggapi dengan serius. Ya, akhirnya perusahaan juga yang rugi, harus kehilangan karyawan teladan yang berdedikasi tinggi, diisi dengan mereka-mereka yang pemalas dan suka memanfaatkan orang lain.

  1. Gaji nggak sesuai

Beban pekerjaannya berat, tapi selama ini selalu berhasil dicapai. Tapi, gaji nggak memadai. Karyawan pintar mana pun akan mikir. Ngapain juga menyia-nyiakan talenta di tempat yang nggak bisa memanusiakan manusia.

Demikian hal – hal mengenai 5 alasan utama karyawan bisa resign yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Drama Karyawan Resign

Tidak hanya dalam sinetron saja lho drama bisa terjadi. Dalam dunia kerja saja pasti tentunya ada drama yang terjadi, entah soal penggajian, beban kerja, bahkan resign dari pekerjaan. Nah kali ini akan kita bahas drama karyawan yang ingin resign dari pekerjaan. Yuk simak!

  1. Mulai sering izin tidak masuk kerja

Ketika seorang karyawan sudah mulai merasa tidak cocok atau malas denga rutinitasnya dalam bekerja, maka dia akan mulai memikirkan cara terbaik untuk membuatnya dapat melakukan hal lain, seperti mulai mencari lowongan pekerjaan baru, mencari relasi bisnis atau menyiapkan tabungan setelah keluar dari pekerjaannya tersebut. Hal ini akan dia mulai dengan mengambil jatah libur atau izin dari pekerjaannya.

  1. Menelantarkan pekerjaan

Sebagian karyawan akan mulai menelantarkan pekerjaannya agar membuat atasannya berpikir untuk segera menggantikannya atau bahkan memecatnya.

  1. Sering Terlambat

Karyawan yang sudah melakukan ini menandakan motivasi bekerjanya pada perusahaan tersebut sudah sangat rendah. Alhasil dia akan lebih memprioritaskan hal lain yang menurutnya lebih menguntungkan daripada bekerja pada perusahaan tersebut.

  1. Sering Dapat Omelan Atasan Tapi CUek

Di keadaan ini sudah menandakan bahwa dia sudah tidak lagi peduli dengan respon orang lain atas hasil kerjanya sehingga dia cenderung bersikap cuek atau abai terhadap respon negatif orang lain

  1. Mulai Melamar Kerja Di tempat Lain

Yang terakhir, karyawan akan mulai mengambil izin dengan maksud untuk dapat mengikuti tes masuk pekerjaan lain sebagai lompatan tempat kerja berikutnya atau dapat dikatakan antisipasi sebagai dampak bilamana dalam waktu singkat dia dipecat dari tempat kerja sebelumnya.

Demikian hal – hal mengenai drama karyawan resign yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Penerapan Conflict Management Dalam Dunia Kerja

Salah satu hal yang pasti akan ditangani oleh tim HR adalah conflict management.Di lingkungan kerja, Anda pasti menjumpai beragam masalah. Mulai masalah yang berhubungan dengan pekerjaan hingga konflik personal.

Wajar, karena perusahaan dihuni oleh karyawan yang datang dari berbagai latar belakang budaya, ilmu, dan posisi. Mereka harus menyesuaikan diri dengan satu hal, yakni budaya perusahaan.Kembali ke conflict management, ini bukan hal yang menyenangkan. Baik bagi perusahaan, tim HR, maupun karyawan.

Studi di Inggris menyatakan bahwa 58 persen karyawan setuju bahwa konflik berdampak negatif pada budaya perusahaan dan 74 persen setuju bahwa conflict management sangat memakan waktu. Masih di studi yang sama, perusahaan yang menggunakan fungsi HR untuk conflict management cenderung jarang melaporkan bahwa konflik berdampak negatif pada kultur perusahaan.Hal tersebut mengindikasikan bahwa keefektifan conflict management di perusahaan ada di tangan tim HR dalam menjalankan fungsinya.

Apa Itu Conflict Management?

Conflict management atau disebut juga conflict resolution (resolusi konflik) merupakan manajemen yang memungkinkan lingkungan perusahaan terhindar dari konflik, sehingga dibutuhkan tim manajemen yang mampu menangani dan menyelesaikan konflik di tempat kerja. Definisi lain, conflict management adalah proses di mana organisasi menyelesaikan perselisihan dan berupaya meminimalisir dampak negatif serta mengutamakan hasil positif.

Bagaimana Menerapkan Conflict Management Di Perusahaan?

Anda dapat menerapkan conflict management di lingkurangan kerja dengan langkah-langkah berikut ini.

  1. Pahami isyarat nonverbal

Ini adalah salah satu bentuk keterampilan komunikasi. Anda tidak hanya mendengarkan dengan baik, tetapi juga menangkap sinyal-sinyal nonverbal yang ditunjukkan karyawan.Emosi karyawan tentu akan terlihat dari gerak-geriknya, dari nada bicara dan intonasinya. Amati baik-baik gesture yang ditunjukkan karyawan untuk memahami perasaan mereka.

  1. Bersikap netral

Jangan memihak. Bersikaplah netral di tengah perseteruan kedua belah pihak. Konflik sudah muncul tanpa bias dari pihak penengah.Meskipun salah satu pihak tampak lebih benar dibanding yang lain, tetaplah netral agar tidak memicu emosi pihak yang lain.

  1. Sabar

Mengelola konflik melelahkan, sehingga dibutuhkan kesabaran untuk menanganinya. Proses mediasi dan problem solving bisa jadi membutuhkan waktu yang tidak sebentar.Maka dari itu, seorang HR harus pandai mengelola stress agar ia tetap sabar menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

  1. Terbuka untuk diskusi

HR perlu menyediakan waktu untuk diskusi panjang lebar untuk menyelesaikan konflik.Anda harus mendengarkan semua kesaksian dari segala sudut pandang. Dengan begitu, Anda benar-benar memahami situasi, sumber masalah, dan menemukan solusi agar tidak berat sebelah.

  1. Merujuk ke core value perusahaan

Jangan lupakan core value perusahaan. Nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan berfungsi sebagai pengingat agar semua karyawan merujuk hal tersebut dalam bekerja, termasuk menyelesaikan konflik.Maka, tim HR perlu mengingatkan manajer dan karyawan untuk bertanggung jawab mengikuti nilai perusahaan.

Menyelesaikan konflik merupakan pekerjaan besar. Menjalankan conflict management juga bukan pekerjaan mudah.

Namun, conflict management yang dilakukan dengan benar dapat meningkatkan pembelajaran bagi perusahaan. Tim HR pun berkesempatan untuk belajar menciptakan tempat kerja yang lebih baik di masa mendatang.

Demikian hal – hal mengenai cara penerapan conflict management di tempat kerja yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Design a site like this with WordPress.com
Get started