Gejolak persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk melakukan upaya agar bisa bekerja secara lebih efisien. Tuntutan customer yang meminta harga bisa lebih murah, sedangkan pada sisi lain perusahaan juga harus memikirkan biaya material yang semakin mahal serta biaya operasional perusahaan yang semakin tinggi juga, sehingga yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan program improvement yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi pada rantai proses produksi. TPM ada disebabkan oleh masalah yang terjadi dalam perusahaan, seperti
- Tinggi angka breakdown mesin, equipment atau tools for manufacturing.
- Seringnya terjadi setup dan adjustment.
- Idling dan minor stoppage.
- Reject yang masih tinggi.
- Reduce speed didalam proses produksi.
- Rework yang masih terjadi.
- Kecelakan yang masih cenderung naik dari bulan ke bulan.
- Angka COPQ (cost of poor quality) yang cenderung naik.
Mengapa hal ini bisa terjadi terjadi. Pastilah jawaban yang paling mudah adalah karena masih ada sistem manajemen atau pengaturan terkait dengan proses yang belum tersedia dengan baik dan bahka belum terimplementasikan secara benar dan effective.
Salah satu program yang dapat dilakukan oleh perusahan untuk mengatasi hal diatas adalah dengan menerapkan TPM (Total Productive Maintenance).
- Apa itu TPM?
Total Productive Maintenance atau disingkat dengan TPM adalah suatu sistem yang digunakan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi melalui perawatan perlengkapan dan peralatan kerja seperti Mesin, Equipment dan alat-alat kerja. Fokus utama Total Productive Maintanance atau TPM ini adalah untuk memastikan semua perlengkapan dan peralatan Produksi beroperasi dalam kondisi terbaik sehingga menghindari terjadinya kerusakan ataupun keterlambatan dalam proses produksi.
- Tujuan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM)
Tujuan dari TPM (Total Productive Maintenance) adalah untuk meningkatkan produktivitas pada perlengkapan dan peralatan produksi dengan Investasi perawatan yang seperlunya sehingga mencegah terjadi 6 kerugian besar (Six Big Losses) yaitu :
- Breakdown, yaitu Kerugian akibat Rusaknya Mesin (Peralatan dan Perlengkapan Kerja)
- Setup and Adjustments, yaitu Kerugian yang diakibatkan perlunya Persiapan ulang peralatan dan perlengkapan kerja
- Small Stops, yaitu Kerugian akibat terjadinya gangguan yang menyebabkan mesin tidak dapat beroperasi secara optimal
- Slow Running, yaitu Kerugian yang terjadi karena mesin berjalan lambat tidak sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
- Startup Defect, yaitu Kerugian yang diakibatkan terjadi cacat produk saat Startup (saat awal mesin beroperasi) 6. Production Defect
Demikian hal – hal mengenai TPM yang perlu kamu ketahui. Ingin dibantu membuat susunan TPM perusahaanmu? Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.